TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP’’
DISUSUN
OLEH :
1.
ALYA NADHIRA IZDIHAR 10518626
2.
FADHILLA WUKIRASIH 12518360
3.
HASNA NABILA 13518086
4.
KEVIN JANPETER MANUELL DOMPAS 13518872
5.
MUHAMMAD RIZKY MUZHAFFAR 14518935
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018/1019
Pengertian Manusia dan
Pandangan Hidup
A. Manusia
Secara bahasa manusia berasal
dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Secara umum manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa
membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksidengan manusia yang lain.
Seorang Antropologi Indonesia
yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia
yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan
yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam
masyarakat terdapat berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus
menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi
antar komponen tersebut dapat terjadi antara individu dengna individu, antara
lain individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
Manusia adalah
bagian dari pandangan hidup. Dalam kehidupan tidak ada seorang pun manusia yang
tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang di katakan manusia adalah sebuah
pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh pola pikir tertentu pada setiap
individu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung kepada situasi dan
kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana manusia tersebut
berada.
B. Pandangan
Hidup
Pan dangan hidup adalah
nilai-nilai yang dianut oleh sutau masyarakat, yang dipilih secara selektif
oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 1980).
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita,
kebajikan, dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan. Dalam
kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan
sikap hidup itu (Suyadi, M.P., 1985).
Pandangan hidup merupakan
bagian dari hidup manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan
hidup meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup itu mencerminkan
citra diri seseorang karena pandangan hidup ini mencerminkan cita-cita atau
aspirasinya (Manuel Kaisiepo, 1982). Apa yang dikatakan oleh seseorang adalah
pandangan hidup karena dipengaruhi oleh pola berpikir tertentu. Tetapi,
terkadang sulit dikatakan suatu itu pandangan hdiup, sebab dapat pula hanya
suatu idelisasi belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir yang sedang
berlangsung di dalam masyarakat.
Manuel Kaisiepo (1982) dan
Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup bersifat elastis.
Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif. Bahkan
pandangan hidup dapat terjadi tidak dengan kesadaran atau “kesadaran yang
dinyatakan,” tetapi “kesadaran yang tak dinyatakan”, sebagai akibat kepengapan
kondi
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan
hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan
hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi,
maka panandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya
mempunyai unsure unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan.
CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha
atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal
yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau
perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan
kepercayaan kepada Tuhan.
Cita-cita
Menurut kamus umum
bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada
dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau
diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan
pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya
cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan
perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia
yang makin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum
mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai
Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai
Dapatkah seseorang mencapai apa
yang dicita-citakan, hal ini tergantung dari tiga faktor ;
a. Faktor Manusia
Manusia yang mau mencapai
cta-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada yang tidak berkemauan,
sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian
banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit
mencapai apa yang akan dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampunnya
sendiri. Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa
yang di cita-citakan.
Cita-cita merupakan motivasi
atau dorongan dalam menempuh suatu perjuangan hidup untuk mencapainya. Cara
keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila
berhasil akan menjadikan dirinya puas.
b. Faktor Kondisi
Kondisi yang mempengaruhi
tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang
menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar
tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi
yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.
c. Faktor Tingginya
Cita-cita
Tingginya cita-cita yang
merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar
seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang dilangit. Tetapi
bagaimana faktor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya, demikian
juga faktor kondisinya memungkinkan hal itu. Apakah dapat merupakan pendorong
atau penghalang cita-cita. Sementara ada anjuran, agar seseorang menemukan
cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya.
Pepatah mengatakan
"bayang-bayang setinggi badan" artinya mencapai cita-cita sesuai
dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang secara
bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan. Pada umumnya dilakukan dengan penuh
perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi yang
dilalui.
Suatu cita-cita tidak hanya
dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsapun memiliki cita-cita juga.
Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Misalnya
bangsa Indonesia mendirikan suatu negara yang merupakan sarana untuk menjadi
suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.
.
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Untuk
melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi yaitu ;
∗ Manusia
sebagai makhluk pribadi
∗ Manusia
sebagai anggota masyarakat
∗ Manusia
sebagai makhluk Tuhan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan, factor
lingkungan dan pengalaman.
Usaha/perjuangan
Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,
Keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
• Aliran naturalisme; hidup manusia itu
dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan
gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan,
nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin
ada Tuhan mungkin juga tidak ada.
• Aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikiran (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh).
• Aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikiran (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh).
• Aliran
gabungan :Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan
gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai
dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani).
Jadi apa yang benar
menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran
ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan
pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir,
sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya
tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika
berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan
hidup ini disebut
SOSIALISME
Apabila dasar
keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari
keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun
sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun
secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang
dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh
hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik :
1. mengenal
2. mengerti
3. menghayati
4. meyakini
5. mengabdi
6. Mengamankan
1. mengenal
2. mengerti
3. menghayati
4. meyakini
5. mengabdi
6. Mengamankan
Hubungan
Manusia dan Pandangan Hidup
Akal
dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri
manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan
dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah
pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup berupa suatu
penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga
dapat dikatakan rumusan:
- Orang yang sulit menyusun
perasaan, pikiran dan kejiwaan.
- Juga karena ia sendiri menyadari
bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang melanggar
prinsip-prinsip yang dikatakan.
- Dan khawatir kalau ada
kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak atau orang
yang di bimbing.
Menurut
Drijarko S. J. Mengatakan bahwa manusia itu serba terhubung dengan dunia
jasmani sekitarnya, terhubung erat dengan masyarakat dan akhirnya manusia itu
tergantung seluruhnya pada yang ada, yang mutlak, yaitu Tuhan.
Pandangan
hidup adalah Filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan
kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai kebenaran yang dapat
diterima oleh siapa saja.
Kesadaran
akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan
kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu
mengintai dirinya, baik yang fisik maupun yang non fisik, seperti penyakit,
bencana alam, kegelisahan, ketakutan. Banyak orang yang pandangan
hidupnya didasari pandangan-pandangan hidup untuk mengumpulkan harta
sebanyak-banyaknya; pada waktu mudanya, tetapi disaat-saat mendekati
kematiannya mulai berbuat seperti orang-orang yang hidup beragama.
Jadi
pandangan hidup merupakan keseluruhan garis dan kecendrungan jalan-jalan dan
nilai-nilai yang akan dicapaiuntuk landasan semua dimensi kehidupan. Dengan
demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia.
Sayangnya manusia tidak memahami dan menyadarinya, sehingga banyak orang yang
memeluk sesuatu agama semata-mata atau sadar keturunan.
Pandangan
hidup ternyata sangat penting, baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan
di akhirat, dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan
pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal, bukan sekedar
ikut-ikutan saja.
Pandangan
hidup berbeda dengan cita-cita. Cita-cita misalnya:
Ingin
punya istri cantik, terpelajar tapi setia,
Ingin
punya suami tinggi, tampan (simpatik), pilot dan setia
Ingin
jadi insinyur, doktor, atau pilot
Ingit
hidup selamat, bahagia alis tidak kekurangan apapun
Sedangkan
pandangan hidup:
Ingin
jadi insinyur, doktor, atau pilot
Ingit
hidup selamat, bahagia alis tidak kekurangan apapun
Hidup
bahagia, sejahtera
Hidup
sejahtera, penuh kebahagiaan dan cinta kasih
Hidup
panjang umur untuk sanad kerabat dan dirinya serta bahagia, penuh cinta kasih.
CONTOH KASUS
1. Kartini Sebagai Semangat Pandangan
Hidup Modern
JUMAT (21/4) saya dan beberapa akademisi,
wartawan, dan pimpinan OPD Provinsi Jatim bersama-sama melihat film Kartini
karya Hanung Bramantyo. Film tersebut layak ditonton semua kalangan, semua
umur, baik laki-laki maupun perempuan. Berikut catatan saya setelah melihat
film tersebut:
Hari kelahiran seorang perempuan yang
menginspirasi perubahan bagi bangsa Indonesia. Dia adalah Raden Ajeng Kartini,
putri seorang bupati Jepara yang lahir pada 1879, jauh hari sebelum kemerdekaan
Republik Indonesia. Seorang perempuan terpelajar yang hidup di dalam tradisi
kebangsawanan zaman itu.
Kelahiran Kartini sangat penting karena
dia dianggap sebagai tokoh emansipasi di tengah tradisi yang menempatkan kaum
perempuan di bawah subordinasi kaum pria. Ia dianggap sebagai tokoh yang dengan
gigih memperjuangkan perlunya pendidikan bagi kaum miskin. Perempuan yang
dengan berani memperjuangkan kesetaraan perempuan di tengah tradisi yang sama
sekali tidak mendukungnya. Tokoh yang menjadikan perempuan lebih bermakna di
saat perempuan hanya dilihat sebagai konco wingking alias seseorang yang harus
di belakang.
Tapi, apakah seluruh perjalanan hidup
Kartini sekadar memperjuangkan emansipasi perempuan? Menurut saya tidak.
Kartini adalah lebih sebagai tokoh perubahan. Perubahan dari pola berpikir
tentang tradisi, tentang pandangan hidup, tentang keluarga, dan tentang
kehidupan yang lebih luas. Ia adalah sosok perempuan yang mendorong perubahan
dalam keluarganya, kaumnya, dan masyarakat pada umumnya.
Tanggapan
Pada akhirnya, marilah kita jadikan
Kartini sebagai sosok motivasi pandangan hidup untuk kita belajar tentang
semangat perubahan. Perubahan tidak hanya untuk kaum perempuan. Tapi, juga
untuk keluarga kita, untuk masyarakat kita, dan bangsa kita. Perubahan menuju
kehidupan yang lebih baik. Perubahan yang berbasis pada nilai-nilai tradisi
yang baik dan menempatkan keluarga sabagai unit terkecil dalam komunitas kita.
Perjuangan emansipasi Kartini rasanya
sudah cukup kita nikmati saat ini. Kini saatnya kita (kaum perempuan dan kaum
pria) bergandengan tangan untuk membangun keluarga yang baik dalam menciptakan
generasi unggul. Semangat berpandangan hidup kita dalam mewujudkan kesejahteraan
bagi setiap gender juga didukung oleh pemerintah yang berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk menyediakan akses pendidikan, mengurangi angka
kemiskinan, dan membantu keluarga kurang mampu dalam menggapai kehidupan yang
lebih sejahtera.
2. Kepercayaan Manusia Terhadap Pandangan Hidup
Seseorang akan memiliki pandangan hidup
yang tinggi jika ia merasa bersyukur kepada Tuhannya dan selalu mengingat akan
orang yang kondisinya berada dibawahnya. Setiap dia berkendara dan melihat
pengamen atau pemulung dia selalu berpikir untuk tidak menjadi seperti itu dan
tidak mau keluarganya jadi seperti itu. Pandangan hidupnya pun akan lebih
tinggi karena apa yang dilihatnya itu akan menjadi motivasi agar dirinya bisa
mencapai apa yang sudah dia rencanakan dalam pandangan hidupnya tersebut.
Tanggapan
Dalam kasus ini kepercayaan (agama) dapat
membuat kita bisa lebih dekat dengan tuhan dan manusia, karena hal ini membuat
kita bersyukur atas berkah yang dianugrahkan oleh tuhan sehingga kita bisa
hidup dan kita pun bisa makin dekat dengan manusia. Karena agama mengajarkan
Kasih dan kebaikan kepada semua manusia. Terkadang manusia menggunakan
kepercayaanya untuk menutup topeng kejahatannya salah satu contohnya
"Korupsi" dan terkadang juga manusia mengandalkan Tuhan untuk segala
keberhasilan tetapi tidak berusaha (kesannya seperti Tuhan yang bekerja bukan
Manusianya)Kepercayaan adalah hal yang melekat kepada manusia, maka dari itu
kita sebagai manusia harus mempelajari kepercayaan (yang kita anut) supaya kita
tidak menggunakan Kepercayaan untuk berlindung dari kejahatan
3.
Pentingnya Pandangan Hidup Sebagai Perencanaan Keuangan dalam Keluarga
KOMPAS.com - Pasangan menikah dengan
perencanaan keuangan keluarga yang baik bukan satu-satunya syarat meraih
kebahagiaan dalam hubungan. Boleh jadi, saat ini Anda dan suami sudah memiliki
tabungan yang cukup, dana pensiun yang terencana dengan baik, dan arus kas
rumah tangga yang terkontrol. Namun semua hal ini tak menjamin kebahagiaan
dalam hubungan.
Penting bagi pasangan untuk memiliki cara
pandang yang lebih luas soal keuangan. Pandangan Anda dan dia soal uang punya
pengaruh besar terhadap setiap keputusan yang pasangan ambil terkait kebutuhan rumah
tangga dan keluarga.
Coba ingat kembali, seberapa sering Anda
dan suami beradu argumen soal uang. Perbicangan soal makan siang saja bisa
memicu pertengkaran, jika cara pandang Anda dan dia soal uang berbeda.
Contohnya, saat Anda bertanya pada suami mengenai menu makan siangnya, dia
mengatakan makan siang salad seharga Rp 100.000 misalnya. Bagi Anda, salad
seharga tersebut terlalu mahal, dan hal ini pun memicu pertengkaran kecil yang
jika terakumulasi bisa merusak hubungan dalam jangka panjang.
Pertengkaran pasangan soal uang umumnya
dipengaruhi tiga faktor ini
a. Kepribadian
Keuangan.
Coba perhatikan karakter anak-anak dalam
menggunakan uangnya. Si A yang memiliki kepribadian si penabung dan si B yang
berkepribadian si pebelanja. Si B kesulitan menyimpan uangnya untuk masa depan,
sementara si A takkan menggunakan uangnya kecuali terpaksa atau bahkan dipaksa.
Perbedaan kepribadian terkait uang ini
juga didapati pada orang dewasa. Anda dan suami pun memiliki kepribadian yang
bisa jadi sama atau berbeda. Ada lima kepribadian terkait uang: si hemat, si
boros, pengambil risiko, si cari aman, si coba-coba.
Setiap orang bisa memiliki 2-5 kepribadian
tersebut dalam dirinya. Karenanya penting bagi pasangan untuk saling memahami
kepribadian terkait uang, mana kepribadian utama Anda dan dia, dan kepribadian
pendukungnya. Pahami perbedaan kepribadian soal uang ini agar Anda dan dia
lebih mampu mengatasi potensi pertengkaran soal uang.
b. Pandangan
hidup.
Lima kepribadian soal uang tadi ada
hubungannya dengan perspektif seseorang tentang kehidupan. Uang selalu ada
kaitannya dengan setiap keputusan yang Anda ambil. Dengan kata lain,
kepribadian Anda soal uang memengaruhi perspektif Anda tentang hidup.
Si boros cenderung royal memberikan
hadiah. Sementara si hemat selalu memanfaatkan kesempatan penawaran yang
menguntungkannya. Bagi si pengambil risiko, ia takkan banyak pertimbangan dalam
menggunakan uangnya. Sedangkan si cari aman selalu penuh perencanaan. Bagi si
coba-coba, ia takkan membiarkan persoalan uang memengaruhinya dalam mengambil
keputusan.
Sekali lagi, dengan memahami perbedaan
perspektif yang ada hubungannya dengan kepribadian soal uang ini, Anda dan
pasangan bisa saling memahami. Sehingga pertengkaran karena uang pun bisa
diminimalisasi.
c. Kepribadian
berlawanan.
Nah, ketika Anda menikah dengan seseorang
yang memiliki kepribadian berlawanan, inilah yang menjadi pemicu pertengkaran
finansial pada pasangan. Faktanya, 75 persen pasangan menikah memiliki
kepribadian finansial yang berlawanan. Tak heran jika 70 persen penyebab
perceraian dipicu persoalan uang.
Meski begitu, menikah dengan seseorang yang
memiliki kepribadian finansial berlawanan tak selamanya berpotensi merusak
hubungan. Selalu ada alasan di balik perbedaan tersebut bukan? Adalah tugas
Anda dan pasangan untuk mentoleransi perbedaan tersebut, menerimanya dan
berusaha saling menyesuaikan, bukan berusaha menyatukan apalagi memaksakan
kehendak kepada satu dengan lainnya.
Tanggapan
Perbedaan pandangan hidup seseorang memang
berbeda-beda. Dari perbedaan pandangan setiap orang ini dapat menimbulkan
kekacauan. Salah satu dari berbagai macam kasus soal pandangan hidup ini adalah
perbedaan pandangan dalam berumah tangga yakni mengenai keuangan yang berakibat
dapat merusak hubungan dalam berumah tangga
Sudah dijelaskan dalam artikel diatas
bahwa kepribadian mempengaruhi pandangan hidup seseorang. Dengan kata lain,
jika seorang suami dan istri yang memiliki kepribadian dan pandangan hidup yang
sama, yang sama-sama tidak memiliki keinginan untuk berboros, keuangan dapat
dijaga dan tidak menimbulkan permasalahan. Salah satu solusi dari pandangan
hidup seseorang yang berbeda ini adalah dengan memahami perbedaan perspektif
yang ada hubungannya dengan kepribadian soal uang ini, pasangan bisa saling
memahami. Sehingga pertengkaran karena uang pun bisa diminimalisasi. Jadi, jika
salah satu dari Anda yang memiliki perbedaan pandangan mengenai keuangan atau
apapun perbedaan pandangan tersebut, dapat dibicarakan dengan baik dan harus
saling memahami
4.
Jangan ke Universitas Bila Mau Jadi Pengusaha
SYDNEY, KOMPAS.com- Ingin menjadi kaya,
punya perusahaan sendiri ketika masih muda? Menurut seorang pengusaha muda
Australia Jack Delosa, perjalanan menuju ke kesuksesan itu lebih mudah dilakukan
dibandingkan sebelumnya.
Delosa sudah membuktikannya. Di usia 25
tahun, dia sudah menjadi jutawan di Australia, dimana perusahaannya menjadi
salah satu dari 50 perusahaan baru yang tercepat mencapai sukses.
"Yang diperlukan adalah internet,
modal sekitar 5 ribu dolar (Rp 50 juta), ide bisnis, dan keberanian untuk
membuat kesalahan. Yang tidak diperlukan adalah gelar sarjana." kata
Delosa seperti dilaporkan news.com.au.
Pandangan Delosa mungkin kontroversial,
namun sebagai bagian dari generasi muda dunia sekarang ini, Delosa melihat
kesempatan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Generasi kami lebih independen,
tidak sabar dan orientasinya adalah pada gaya hidup. Kami juga punya sumber
daya sendiri. Namun untuk membuat sebuah bisnis agar berhasil, kita harus juga
membuka diri terhadap nasehat praktis dari orang lain, mereka yang sudah punya
pengalaman 5, 10, atau bahkan 20 tahun." kata Delosa.
Delosa percaya sepenuhnya pada kekuatan
mentor, dan dampaknya terhadap keberhasilnnya membuat juga berusaha membantu
anak-anak muda lain. Nah sebuah organisasi bernama The Entourage, organisasi
nirlaba yang berusaha membantu para wiraswastawan muda untuk sukses akan
mengadakan pertemuan di Sydney hari Sabtu (23/3/2013).
Kombinasi para wiraswasta pemula dan
mereka yang sudah berhasil menjadi kunci pertemuan The Entourage bernama
Unconvention. Menurut laporan koresponden Kompas di Australia,L Sastra Wijaya,
mereka yang berhasil misalnya adalah Kathryn Sampson dan Peter Lackovic.
Sampson mebuka kedai sandwich pertamanya
ketika berusia 27 tahun.Meskipun berbuat kesalahan, dan harus bekerja keras,
dia kemudian menjadi salah seorang pemilik franchise kedai sandwich terbesar
Australia.
Sampson setuju dengan Delosa bahwa hal
yang paling bagus dalam kehidupan dunia bisnis modern sekarang ini adalah
kemudahan berbagi informasi dan pengalaman antar para pelaku bisnis.
"Kita tidak bisa melindungi ide kita
lagi, karena adanya internet. Namun itu tidak apa. Siapapun bisa mencuri ide.
Bagaimana mewujudkan ide itu yang penting, dan pengalaman orang lain penting
juga. Saya memiliki lima orang mentor yang membantu perjalanan mereka dan
bantuan mereka sangat berharga." kata Sampson.
Peter Lackovic yang sekarang menjadi CEO
The Entourage mengatakan, kemampuan untuk mendengar dan mengambil nasehat orang
lain sangat penting untuk mencapai keberhasilan lebih cepat.
"Rasanya puas bisa membantu
orang-orang untuk memperjelas ide mereka, dan membantu dari awal hingga
berhasil, kadang bisa dalam waktu kurang dari 12 bulan," kata Lackovic.
Menurut Lackovic, forum yang dilakukan The
Entourage ini dilakukan dua kali dalam setahun, dan tidak dikenakan biaya.
"Kami sadar bahwa ketika seseorang mulai melakukan bisnis, dia mungkin
tidak punya banyak dana untuk dihabiskan belajar. Jadi kami buat Unconvention
setiap enam bulan, dan berharap orang bisa mendapatkan inspirasi dari
sini." kata Delosa.
Delosa dan Lackovic mengatakan, mereka membuat
forum seperti The Entourage untuk siapa saja yang mau belajar berbisnis dengan
latar belakang apa saja.
"Untuk mereka yang sehari-hari di
rumah saja, orang tua yang harus mengasuh anak tapi punya ide bisnis. Atau
mereka yang terkena PHK, atau anak-anak muda yang tidak bisa masuk ke
universitas," kata Delo
Tanggapan
Dari contoh kasus diatas,dapat kita
ketahui bahwa pandangan jack delosa itu tidak salah melainkan kurang
sempurna.memang pandangannya sudah dibuktikan oleh dirinya sendiri dalam
kehidupan dan kesuksesannya.dengan tidak menjadi mahasiswa yang menempuh studi
di universitas dengan biaya yang tinggi jack delosa bisa sukses di dunia
usahanya dengan modal dan tekad keberaniannya dalam berusaha.namun saya juga
melihat pandangan jack ini kurang tepat atau kurang sempurna karena dengan
melakukan studi di universitas kita bisa lebih berpengetahuan yang mungkin
pengetahuan itu bisa lebih bermanfaat dalam dunia usaha jika kita terjun ke
dunia usaha.logikanya bahwa jika seseorang yang tidak mendapatkan pengetahuan
di universitas saja bisa sukses,mengapa yang melakukan studi di universitas
tidak bisa lebih sukses ? karena banyak juga pengusaha di dunia maupun di
Indonesia yang lulus dari universitas.tetapi ada juga pengusaha yang sukses
tetapi bukan lulusan dari universitas melainkan belajar dari pengalaman
hidupnya sendiri,tetapi persentasenya sangat kecil atau sedikit.
5.
Kasus Terorisme dalam Kehidupan sehari-hari menurut Pandangan Hidup
Seperti yang ada di negara kita sekarang
ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang
tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari. Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu
ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua
sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika
sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang
menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus
dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan
sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap
masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu
disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau
dimusnahkan.
Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah
mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka
menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar
dan kalaupun mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap
sebagai mati syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan
itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti
keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan
bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya,
para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya.
Mereka juga tidak segan segan untuk
menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya
sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum
apa yang mereka inginkan tercapai.
Seperti yang kita lihat sekarang ini,
meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme
masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan
masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran
tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader
– kader pemimpin baru.
Untuk masalah tersebut hal yang harus
dibenahi sebeneranya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing orang
tersebut. Kalau yaang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan
permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri
satu persatu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar,
tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi aksi yang mereka
jalankan sekarang ini dengan kesadaran probabadi.
Tanggapan
Sangat memprihatinkan sekali, sampai
masalah ini bisa terjadi di negara kita / negara negara lainnya. kita ketahui
bahwa ini adalah salah satu pilihan pandangan hidup yang mengarah ke arah
negative. tidak bisa di contoh ! dan tidak bisa untuk di tiru. menurut pendapat
saya, kenapa seseorang seperti ini bisa berprilaku seperti ini, kemungkinan
dikarenakan mungkin dari beberapa faktor ekstternal yang telah mempengaruhi
orang ini sehingga orang ini memilih untuk berprilaku seperti ini . contoh seperti faktor pergaulan antara satu
manusia dengan manusia lainnya pada saat berinteraksi, dll.. karena faktor
pergaulan ini merupakan salah satu faktor yang boleh di bilang berpengaruh
sekali terhadap masalah masalah seperti pada studi kasus di atas ini. Pemerintahan
harus lebih peka kembali untuk menangani hal kasus seperti masalah ini. mungkin
dengan lebih di kembang kannya informasi informasi untuk memiliki pandangan
hidup yang baik . supaya manusia manusia saat ini, dapat membedakan mana hal
bersifat baik & boleh di contoh.. dengan mana hal yang bersifat buruk &
tidak boleh dicontoh.
DAFTAR
PUSTAKA
Comments
Post a Comment